Palembang, – Suasana duka yang mendalam, saat proses serah terima jenazah korban kecelakaan speed boat kepada keluarga akhirnya terlaksana.
Peristiwa tragis yang merenggut nyawa pekerja PT OKI Pulp and Paper bernama Wu Hao (32) Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.
Proses serah terima jenazah Wu Hao kepada pihak keluarga berlangsung di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel.
Suasana haru menyelimuti ruang tunggu rumah sakit ketika keluarga korban berdatangan untuk menerima jenazah anggota keluarganya.
Air mata tak terbendung mengalir di pipi saat ayah korban bernama Wu Zhiyong (61) menatap wajah terakhir sang anaknya yang telah pergi untuk selamanya.
Rasa kehilangan yang mendalam begitu terasa, namun mereka tetap berusaha tegar demi mengantar kepergian orang yang mereka cintai.
Ayah korban bernama Wu Zhiyong saat di wawancarai melalui penerjemah dan di sampaikan melalui Humas PT OKI Pulp and Paper bapak Gadang menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dengan sangat maksimal dalam proses penanganan dan evaluasi korban,” ujarnya, Selasa (19/11/24).
“Terutama pada pihak kepolisian Ditpolairud Polda Sumsel, khususnya Subdit Gakkum, kemudian Basarnas, dan pihak-pihak lainnya,” jelas Gadang.
Menurut Gadang, setelah serah terima jenazah ini, korban Wu Hao akan segera di Kremasi di Krematorium Nirvana jalan Talang Buruk Karya Baru Kecamatan Alang-alang Lebar Kota Palembang.
Diberitakan sebelumnya, Sebuah tragedi kecelakaan kapal mengguncang perairan Teluk Tenggrik, Banyuasin, pada Rabu (13/11/2024).
Tabrakan antara speedboat berkecepatan tinggi dan dua kapal jukung mengakibatkan satu warga negara asing (WNA) asal Tiongkok tewas.
Korban bernama Wu Hao, merupakan karyawan PT OKI Pulp and Paper Mills.
Dari hasil penyelidikan mendalam mengungkapkan fakta mengejutkan. Nahkoda speedboat, RM (40), dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Kelalaian dalam mengendalikan kecepatan saat melintasi tikungan tajam diduga menjadi penyebab utama kecelakaan maut ini.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol. Sunarto SIK, menjelaskan bahwa speedboat yang membawa 25 orang tengah melaju kencang dari Palembang menuju Sungai Baung.
Saat berpapasan dengan dua kapal jukung di perairan Teluk Tenggrik, tabrakan tak terelakkan. Benturan keras menyebabkan speedboat kehilangan kendali dan tenggelam.
“Karena jarak yang terlalu dekat dan kecepatan tinggi, tabrakan tidak dapat dihindari,” tegas Sunarto.
Lanjutnya, sampai saat ini penyidik Subdit Gakkum Ditpolair Polda Sumsel telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi nahkoda dan awak kapal serta penumpang.
“Hasil pemeriksaan intensif, penyidik menetapkan 1 orang tersangka atas nama RM (40), nahkoda Semoga Jaya asal Kelurahan I Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang,” terangnya.
Penyidik menyita barang bukti berupa 1 unit speedboat merk Semoga Jaya berikut 2 mesin 200 PK, 1 unit Kapal Jukung MS. Tiga Berlian dan 1 Kapal Jukung MS. Doa Bersama, serta barang bukti lainnya.
Kepala Perwakilan Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel)
Tinggalkan Balasan