Home / POLITIK / RAGAM

Sabtu, 30 Maret 2024 - 20:46 WIB

Puluhan Tenda Pedagang Musiman Tutupi Area Terminal Gamalama, Pedagang Tempatan Menjerit Karena Sepinya Pengunjung

Syafridhani Smaradhana - Penulis

TriBrataTV – Ternate: Pedagang pasar terminal Gamalama menjerit karena tenda-tenda pedagang musiman menutupi akses masuk ke dalam lapak mereka.

Puluhan tenda biru berdiri di area terminal sejak Awal Ramadhan, menghalangi semua jalan masuk ke lapak pedagang yang sudah ada, hanya menyisakan sedikit ruang untuk lalu lalang kendaraan.

Pedagang yang ditemui mengeluhkan kondisi ini, karena sepinya orang yang mengunjungi lapak mereka. Bagaimana bisa dikunjungi calon pembeli, sedangkan tenda-tenda darurat yang dipasang pedagang musiman sudah menutup penuh jalan masuk.

•Tenda-Tenda Pedagang Musiman Memenuhi Area Terminal Gamalama Ternate.

Sedangkan kondisi berbeda dialami para pedagang musiman yang tumpah ruah di area terminal. Karena langsung berhadapan dengan jalan, calon pembeli mudah menjangkau dagangan mereka.

Nanny, salah satu pemilik lapak di terminal Gamalama menyampaikan bahwa para pedagang di pasar disatu sisi dituntut untuk taat membayar pajak dan retribusi, namun kebijakan Pemkot Ternate dalam hal ini Disperindagkop tidak berpihak kepada mereka.

Baca Juga :  Polres Kudus Respon Cepat Informasi Layanan Lapor Pak Kapolres

Menurutnya, Pemkot bersikap tidak adil kepada pedagang tempatan karena memberikan akses kepada pedagang musiman untuk berjualan di tengah-tengah area terminal Gamalama.

Nanny: “Saya rasa torang samua pedagang mengeluh, kecuali pedagang musiman. Dorang mengambil keuntungan disaat seperti ini. Kami diam bukan berarti setuju dengan situasi yang ada, tapi lebih kepada pasrah, so tratau mau bikin apa lagi.”

Sebagai rakyat kecil dirinya merasa dijadikan sapi perah, dimana tiap bulan harus membayar pajak yang semakin naik, sedangkan pendapatan tidak sebanding dengan pengeluaran.

Ramadhan adalah momen yang torang pedagang tunggu-tunggu untuk bisa menutupi sekian bulan yang selama ini sepi, ujarnya, “tapi ternyata itupun tidak kita rasakan, malah semakin hancur.”

Hal senada disampaikan Ellywisna, pemilik lapak di pintu masuk terminal Gamalama.

Baca Juga :  Dituding Langgar HAM di Papua, Ketua Ormas P3AD Malut Angkat Suara Bela TNI

Jadi jika para pedagang tidak bisa bayar pajak, jangan salahkan pedagangnya, tapi koreksi dulu aturan kebijakan Walikota, DPRD dan Disperindagkop, mengapa lebih mengutamakan tenda pedagang musiman daripada kami para pejuang APBD ini,” terang Ellywisna.

Menurutnya, pedagang musiman sampai berani bangun tenda di area umum itu atas ijin mereka yang terkait.

Follow WhatsApp Channel Tribratatv.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 55 kali dibaca

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

RAGAM

Penuh Pesan Moral dan Emosional, Henry Yosodiningrat Kupas Perjuangan Pendirian GRANAT

RAGAM

Gus Halim Ajak Mahasiswa Ikut Pelatihan Program Pemberdayaan Pembangunan Desa

RAGAM

“Kepala BNNP Sumut Mendukung Program“ Pembentukan Sejuta Satgas Pelajar, Mahasiswa, Masyarakat Anti Narkoba Yang Di Prakarsai Oleh ICMI MUDA

POLITIK

Polda Jateng : Hari 1037 Personil Amankan 36 Lokasi Pengamanan Tahapan pemilu 2024

RAGAM

Polsek Penukal Utara Berbagi Kebaikan, Anak PAUD Senang

RAGAM

Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan di PALI, 53 Personel Gabung Razia Terpadu

BHABIN

Raja Galuh Pakuan Puji Dedikasi Tine Yowargana dalam Pelestarian Budaya Sunda

RAGAM

Sijago Merah Hanguskan 13 Kios di Pajak Mini Tebing Tinggi