PESAWARAN (TRIBRATA TV) : Pengurus Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pesawaran Kukuhkan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kedondong pada, Sabtu(13/4/2024).
Pelantikan yang di gelar di Pondok Pesantren Anwarul Maghfiroh Desa Gunung Sugih tersebut dihadiri Camat Kedondong, danramil, kapolsek, kepala desa, para tokoh dan jamaah serta Badan Otonom NU se kecamatan kedondong.
Dalam sambutan nya Rois Syuriyah PCNU Pesawaran, Kyai Agus Mahfud mengingatkan kepada para pengurus NU untuk selalu mempedomani aturan organisasi baik yang tertulis maupun berupa fatwa yang di putuskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Kita tidak akan mengenal dan mencintai NU tanpa tahu AD/ART NU yang memuat tentang urusan keorganisasian NU. jadi sebagai pengurus NU wajib hukum nya mempedomani Aturan aturan yang ada dalam organisasi NU”, terang Kyai Agus Mahfud
Pada kesempatan itu pula Rois Syuriah sebagai pimpinan tertinggi di PCNU Pesawaran mengajak kepada para pengurus MWC NU untuk selalu istiqomah dan sabar dalam menggerakkan mesin organisasi NU.
“Ada beberapa syarat dalam menjalankan organisasi NU, pertama percaya dengan NU, artinya apapun yang sudah diputuskan NU melalui PBNU maka kita tinggal mengikuti, karna keputusan NU itu dikeluarkan sudah melalui kajian yang mendalam oleh para ulama ulama yang sangat a’lim (ahli ilmu), kedua Jihad Binahdlatil ulama atau khidmah binahdlatil ulama, kita curah kan semua kemampuan kita untuk NU tanpa rasa khawatir tidak makan atau kekurangan makan, papar Rois Syuriah
yang ke tiga, lanjut kyai mahfud yakni Assobru bi Nahdlatil ulama, apapun yang terjadi di NU kita harus bersabar, baik sabar dalam menahan larangan, sabar dalam melaksanakan kewajiban dan sabar dalam menerima ujian, tambah Kyai Agus
Sementara dalam mauidzotil hasanah nya, Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Kedondong, Kyai Ahmad Sayuti yang juga pengasuh PonPes Anwarul Maghfiroh dengan penuh semangat menghimbau para pengurus NU.
“Kita harus sejalan dan memiliki gerakan yang selaras dan satu koordinasi dengan keorganisasian NU yang berhaluan pada konsep tasammuh (toleran), tawassuth (moderat), tawazzun (seimbang) dan ‘adalah (adil), tidak condong pada pemikiran-pemikiran liberal maupun radikal,” tutup Kyai Sayuti
Tinggalkan Balasan