Home / POLRI

Senin, 29 Mei 2023 - 19:54 WIB

Nasir Abbas: Perkuat Pancasila Dan Bhinneka Tunggal Ika Lawan Radikalisme

Nurul Hilal - Penulis

TriBrata TV – Pringsewu : Muhammad Nasir Abas mantan narapidana teroris hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) sebagai narasumber yang digelar di aula Mapolres Pringsewu, Senin (27/05/2023)

Muhammad Nasir Abbas hadir bersama Tim Divisi Humas (Divhumas) Polri yang dipimpin AKBP Gatot Hendro Hartono, SE, M.Si menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kontra Radikalisme dengan tema “Teroris Musuh Bersama”.

Acara tersebut dihadiri unsur Kepolisian, TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, Akademisi, mahasiswa.

AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan, program kontra radikal merupakan program yang bertujuan membangun personal guna mencegah dan membentengi diri dari pengaruh radikalisme.

“Saat ini paham radikalisme dan separatisme banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen. Tujuannya merubah paham seseorang menjadi radikal,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Pekon Margakaya Sosialisasikan Keselamatan di Sungai Way Tebu

Perwira menengah Polri yang menjabat Kasubbag Berita Bagpenum Ropenmas Divhumas Polri ini menambahkan perlunya upaya dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat baik tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda untuk terus berperan aktif guna menangkal penyebaran paham radikalisme tersebut.

Muhammad Nasir Abas, mantan tokoh Jamaah Islamiyah (JI) yang ditunjuk sebagai Narasumber oleh Divhumas Polri pada acara Kontra Radikalisme menyampaikan materi, bercerita tentang pengalaman masa lalunya saat berada di Akademi Militer Afghanistan selama tiga tahun, saat di Philipina dan tempat lainnya.

Baca Juga :  Pelaku Curanmor Berhasil Ditangkap Setelah Kabur

Ia mengatakan teroris adalah musuh bersama dan penanggulangan terorisme, radikalisme tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh kepolisian, namun harus dibantu oleh seluruh elemen masyarakat.

Nasir Abas mengungkapkan bahwa setiap masyarakat berpotensi direkrut oleh kelompok teroris dan kelompok radikal mulai dari diberikan pemahaman yang salah.

“Ada tiga tahapan perilaku masyarakat menuju ke terorisme. Pertama intoleran, kemudian radikal lalu puncaknya menjadi teroris,” bebernya.

Mantan Ketua Mantiqi 3 Jamaah Islamiyyah Ini berpesan agar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika diperkuat dan dipegang teguh oleh masyarakat, karena dua hal tersebut merupakan senjata utama untuk melawan terorisme dan radikalisme. (NH)

Follow WhatsApp Channel Tribratatv.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 9 kali dibaca

Share :

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

POLRI

Kapolda Metro Jaya Lantik 3 Pejabat Utama dan Kapolres Kepulauan Seribu

POLRI

Hari Ulang Tahun Humas Polri ke-72, Polres Wonogiri Jateng Tanam Bibit Pohon Dan Buah

BHABIN

Ditreskrimsus Polda Sumsel Berhasil Membongkar Kasus Home Industri Miras Oplosan

POLRI

Peresmian Penugasan Polisi RW dan Kapal Perpustakaan Polairud Oleh Kabaharkam Polri di Pulau Untung Jawa

POLRI

TNI-Polri Telah Evakuasi 5 Penumpang Pesawat Susi Air dan 15 Pekerja Bangunan yang Disandera KKB

POLRI

Giat Rutin, Cegah Tindakan Kriminal di Wilkum Polsek Tanah Abang 

BHABIN

Dukung Ketahanan Pangan, Polda Sumut Panen Perdana Jagung dan Cabai Merah

POLRI

Personel Satlantas Polresta Bandara Soetta Bantu Warga yang Ban Mobilnya Pecah