Minggu, 15 Desember 2024 - 19:37 WIB

Masyarakat kampung Jurang toleh Desa Tambakasri bersinergi dengan BUMdes dalam pengelolaan hutan

Fahrudin - Penulis

Malang – Tribratatv. com:Penguatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terus digencarkan untuk mendukung pengelolaan hutan secara produktif dan berkelanjutan. Pemerintah bersama Perhutani mendorong desa-desa di kawasan hutan untuk memanfaatkan potensi alam secara maksimal demi meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.Minggu 15/12/2024 Masyarakat Desa Tambakasri tepatnya di Kampung Jurang Toleh Dusun Sumber kembang mengadakan diskusi bersama terkait pengelolaan hutan .Dalam sebuah diskusi bersama masyarakat desa Tambakasri, dalam acara tersebut masyarakat mengundang beberapa narasumber diantara narasumber yang hadir dalam kesempatan tersebut yakni dari BKPH Sumbermanjing yang di wakili oleh Kepala BKPH Bapak Amir Hamzah, KRPH Sumber kembang Bapak Adi Pujianto beserta jajaran, Bumdes Mulyo Asri Sejahtera dan Kepala Unit usaha pengelolaan sumber daya alam hutan beserta jajaran serta Tamu dari kelompok pengelolaan Hutan desa Sidoasri.

Kepala BKPH Sumbermanjing Bapak Amir Hamzah menyebutkan “bahwa pengelolaan hutan melalui BUMDes dapat mencakup sektor hasil hutan bukan kayu, ekowisata, dan program rehabilitasi lingkungan. “Hutan bukan hanya sebagai aset alam, tapi juga sumber pendapatan jika dikelola dengan bijak. BUMDes adalah ujung tombak dalam hal ini,” jelasnya.

Beberapa desa di Jawa Timur telah berhasil memanfaatkan kawasan hutan sebagai sumber pendapatan. Desa Tambakasri , misalnya, mengelola hasil hutan bukan kayu seperti madu hutan,dan agro lainnya melalui BUMDes. Desa ini juga mengembangkan agro unggulan berupa tanaman kopi, cengkeh dll.di kawasan hutan lindung bekerja sama dengan Perhutani.
Kepala Desa Tambakasri Bapak Ngateno menyampaikan” Dengan adanya pengelolaan hutan bersama masyarakat dan Bumdes ini saya sebagai kepala Desa Tambakasri berharap bisa menunjang perekonomian masyarakat dan kemajuan Desa ” Ujarnya.

Pengelolaan hutan oleh BUMDes diharapkan menjadi solusi dalam menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi dan sadar lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta diyakini mampu mempercepat realisasi desa-desa berbasis ekonomi hijau.Dengan penguatan ini, hutan tidak hanya menjadi benteng lingkungan, tetapi juga menjadi penggerak utama pembangunan desa.