Sekayu, – Kota Sekayu yang selama ini dikenal tenang, kini dihantui ketakutan. Munculnya geng motor remaja, bahkan anak di bawah umur atau yang biasa disebut “Bocil”, telah meresahkan warga.
Tindakan kriminal mereka semakin berani dan sering terjadi, mengubah suasana kota yang kondusif menjadi mencekam.
Tawuran sengit antar geng motor di Depan Masjid Baitul Makmur Jalan terminal Randik Kelurahan Serasan Jaya Kecamatan Sekayu menjadi puncaknya, pada Jumat malam (9/8).
Tujuh remaja yang terlibat aksi tawuran berhasil diamankan oleh petugas gabungan Polres Muba dan Satpol PP.
Mereka berasal dari geng Kampung Horor dan Waterfront, yang terlibat konflik dengan geng Gazza. Mirisnya, usia mereka masih sangat muda, rata-rata SMP dan SMA.
Dalam peristiwa tersebut, beberapa remaja mengalami luka akibat senjata tajam. Hal ini menunjukkan tingkat kekerasan yang terjadi dalam tawuran antar geng.
Kapolres Muba, Akbp Listiyono Dwi Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas para pelaku kejahatan jalanan, termasuk geng motor.
“Pihak kepolisian mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka. Jangan sampai anak-anak terjerumus dalam pergaulan yang salah dan terlibat dalam aksi kekerasan,” ujarnya, Sabtu (10/8/24).
Menurut Kapolres Muba, Sekolah juga diharapkan berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada siswa tentang bahaya geng motor dan pentingnya menjaga ketertiban.
“Polres Muba telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan oleh geng motor, seperti patroli rutin, sambang sekolah, dan sosialisasi ke masyarakat,” jelasnya.
“Namun, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari semua pihak,” beber Akbp Listiyono Dwi Nugroho.
Kepala Perwakilan Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel)
Tinggalkan Balasan