Home / LANTAS

Minggu, 11 Desember 2022 - 14:35 WIB

Kecelakaan Tambang Batu Bara di Sawahlunto Sebabkan 10 Warga Meninggal Dunia

Redaksi - Yadi - Penulis

Tribrata, Jakarta – Kecelakaan tambang batu bara yang terjadi di Prambahan, Kota Sawahlunto, Jumat (9/12) pukul 08.00 WIB, telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 1 luka berat/kritis dan 1 luka ringan.

Para korban ditemukan pada kedalaman antara 100-300 meter. Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh.

Menurut informasi yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban yang mengalami luka berat/kritis telah dievakuasi ke RSUD Sawahlunto. Sedangkan yang luka ringan telah mendapatkan perawatan intensif dan sudah diperbolehkan pulang.

Dalam laporan dari lapangan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, kronologi kejadian dari para saksi didapatkan bahwa pada pukul 08.00 WIB para pekerja masuk ke dalam tambang batu bara bawah tanah. Selang 15 menit kemudian terjadi kecelakaan hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.

Baca Juga :  Puluhan Kendaraan Terjaring Razia, Operasi Zebra Musi 2023 di Jalan Lintas Betung - Banyuasin

“Pukul 08.00 WIB pekerja masuk, nah 15 menit kemudian kecelakaan terjadi,” ujar tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia.

Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metan, kadar oksigen dan kondisi ram penyangga dan sebagainya. Menurut kesaksiannya, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku.

“Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman,” jelas Kurnia.

Tim Penyelamat Kekurangan Oksigen

Proses pencarian dan pertolongan para korban sempat mengalami kendala oleh asap hitam pekat dan beberapa titik api. Di samping itu, banyaknya pintu mulai dari pintu utama yang hampir mencapai 80 lorong dari 13 pintu ke dua juga menyulitkan tim gabungan.

Sebanyak tujuh tim penyelamat gabungan yang sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah, bahkan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen.

Baca Juga :  Cegah Potensi Kejahatan Polsek Talang Ubi Laksankan Giat Rutin

“Tim penyelamat gabungan sempat menderita kekurangan oksigen dan harus dilarikan ke Puskesmas serta RSUD Sawahlunto. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja,” ujar

BPBD Sawahlunto terus melakukan asesmen dan berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Basarnas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan lainnya guna penyelamatan dan evakuasi.

Pihak Kepolisian bersama tim dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kementerian ESDM masih mengumpulkan data dan informasi mengenai kronologi kejadian dan keterangan lain yang diperlukan. Hingga saat ini, tim tersebut belum dapat menyimpulkan apakah kecelakaan itu merupakan sebuah ledakan atau ada fenomena yang lain. Tim masih terus menyelidiki muasal penyebab dari peristiwa tersebut.

Follow WhatsApp Channel Tribratatv.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 18 kali dibaca

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

LANTAS

Polisi Sambangi Sekolah di PALI, Ajak Siswa Tertib Berlalu Lintas

LANTAS

Kapolres Pagar Alam Pantau Langsung Arus Lalin Jelang Liburan Tahun Baru 2024

LANTAS

Antisipasi Kemacetan dan Kecelakaan,Sat Lantas Polres Kendal Lakukan Penertiban Parkir di Bahu Jalan

LANTAS

Siap Amankan Arus Balik Mudik Lebaran, Ini Skema Bertindak Korlantas Polri

LANTAS

Pimpin Deklarasi Zero Knalpot Brong, Kapolres Mura Perintahkan Tindak Pelanggar.

LANTAS

Tim Mabes Polri Pantau Pos Pelayanan Mudik di Kota Pematang Siantar

LANTAS

Apresiasi Polisi, Warga Sebut Arus Mudik-Balik Lebaran Tahun Ini Lebih Baik

LANTAS

Satgas Operasi Keselamatan Polres Pringsewu Lakukan Patroli Rutin