Surabaya,-Abdul Halim,mantan kepala Desa Sekapuk, Gresik,yang pernah dikenal sebagai”Kades Miliarder”,kini harus menghadapi kenyataan pahit. Ia ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penggelapan aset desa. Kisah yang bermula dari upaya membangun desa wisata dan mempromosikan wilayah, kini berakhir di balik jeruji besi.
Kejadian ini berawal dari laporan masyarakat pada Kamis (28/11) malam. Setelah gelar perkara, polisi menemukan cukup bukti untuk menetapkan Abdul Halim sebagai tersangka pada Jumat (29/11).
Abdul Halim diduga menggelapkan sembilan sertifikat tanah dan tiga BPKB mobil milik Pemerintah Desa Sekapuk. Ia mengklaim bahwa tindakannya bertujuan untuk kepentingan desa, dengan menjaminkan sertifikat pribadi ke pihak perbankan untuk membangun desa wisata dan mempromosikan wilayah di Gresik utara. Namun, tindakan ini dilakukan tanpa persetujuan Pemerintah Desa Sekapuk.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan bahwa kepemimpinan yang tidak transparan dan bertanggung jawab dapat berujung pada pelanggaran hukum.
Abdul Halim kini mendekam di balik jeruji besi dan dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan. Polisi telah memeriksa lima orang saksi dan penyidikan lebih lanjut terus dilakukan.
Kejadian ini memicu keresahan di masyarakat Desa Sekapuk. Mereka bertanya-tanya, bagaimana bisa aset desa yang seharusnya dikelola untuk kepentingan bersama justru berakhir di tangan pribadi? Kepercayaan terhadap pemimpin desa pun terusik.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan aset desa. Penting bagi kepala desa untuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam setiap pengambilan keputusan yang melibatkan aset desa.
Proses hukum terhadap Abdul Halim akan terus berjalan. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi para kepala desa lainnya untuk selalu bertindak sesuai dengan aturan dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Kisah Abdul Halim mengingatkan kita bahwa kekuasaan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Kepercayaan masyarakat adalah modal utama bagi seorang pemimpin, dan kehilangan kepercayaan itu akan berujung pada kerugian yang besar, bahkan hukuman di balik jeruji besi.(tim.bt)
“Mencari kebenaran, menyuarakan kebenaran, membangun kebenaran.”
Tinggalkan Balasan