Tribrata, Jakarta – Pagi hari itu tampak sesosok wanita yang tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Sembari tersenyum, ia mulai menata beberapa gorengan hangat dalam piring saji. Hangatnya senyuman yang terpancar kala itu sehangat sinar matahari yang menghangatkan di pagi hari. Sebut saja wanita tersebut adalah Wiwit Sawitri (49) atau yang lebih akrab disapa Wiwit. Sebagai seorang ibu, tentunya ia selalu berusaha untuk memberikan apapun yang terbaik untuk keluarganya.
Wiwit merupakan seorang perawat gigi di salah satu klinik dan telah terdaftar menjadi peserta JKN dengan segmen kepesertaan Peserta Penerima Upah (PPU). Sebagai seorang ibu, ia sangat sadar betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan sebagai bentuk proteksi untuk dirinya beserta keluarga dan juga salah satu langkah preventif untuk menekan resiko kehilangan dana dalam jumlah yang membengkak akibat biaya perawatan ketika sakit. Ia pun turut membagikan pengalamannya ketika hendak menjalani kuretase pada tahun 2017 silam dengan menggunakan Program JKN.
“Pada pertengahan tahun 2017 setelah melakukan pemeriksaan di dokter, baru diketahui kalau ternyata saya hamil kembali untuk anak ketiga. Rasanya tentu senang sekali karena masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa merawat serta membesarkan seorang anak lagi. Namun seiring bertambahnya usia kehamilan, saya semakin merasakan bahwa kondisi kesehatan semakin menurun” ujar Wiwit saat ditemui oleh Tim Jamkesnews di kediamannya pada Jumat (20/01).
Berbeda dengan kehamilan sebelumnya, kali ini Wiwit merasakan mual yang luar biasa hingga tubuhnya terasa amat sangat lemas. Melihat kondisi tersebut, sang suami pun segera membawanya untuk melakukan pemeriksaan kandungan di salah satu rumah sakit swasta di daerah Jakarta Pusat secara mandiri. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya indikasi Mola Hidatidosa Total atau yang biasa disebut sebagai hamil anggur. Dirasa janin yang dikandung tidak akan berkembang, maka perlu adanya tindakan lanjut berupa kuretase.
Merasa berat dengan nominal yang terbilang besar yang harus dikeluarkan untuk melakukan kuretase, Wiwit beserta suami pun memutuskan untuk melakukan kuretase melalui Program JKN dengan harapan dapat meringankan pengeluaran untuk biaya perawatan. Ia pun melakukan pemeriksaan kembali pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat dirinya terdaftar yaitu Klinik Nayaka 09, dengan diagnosis Mola Hidatidosa Total. Selanjutnya ia pun dirujuk ke Rumah Sakit Kartika Pulomas untuk melakukan Tindakan kuretase serta mendapat perawatan lebih lanjut.
“Saya merasa sangat bersyukur sekali dengan menjadi peserta JKN, saya dapat melakukan kuretase serta mendapat perawatan yang baik tanpa harus mengeluarkan biaya karena semuanya sudah dijamin dan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Selama proses perawatan saya juga diperlakukan dengan baik sama seperti pasien yang lainnya, walaupun saya adalah peserta JKN tidak ada diskriminasi sama sekali, semua pasien dengan jaminan apapun dilayani dengan pelayanan yang sama dan baik,” pungkas Wiwit.
Di akhir perbincangan, Wiwit mengatakan bahwa Program JKN sangatlah membantu sekali bagi dirinya, kesehatan itu mahal harganya sehingga sudah kewajiban kita untuk menjaganya, salah satunya dengan memiliki jaminan kesehatan. Wiwit berharap agar Program JKN dapat selalu hadir sebagai jaminan kesehatan masyarakat Indonesia, karena manfaat yang diberikan dari program ini sangatlah nyata dan dapat dirasakan oleh seluruh aspek masyarakat. Tidak hanya menjamin dari segi biaya, namun juga menjamin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Karyamu Adalah Sejarahmu (pusat)
Tinggalkan Balasan