Home / RAGAM

Rabu, 4 Oktober 2023 - 17:28 WIB

Inovasi Sistem Pertanian dan Peternakan Tanpa Limbah Ala Mahasiswa Peternakan Unsoed

SETIYO HARYONO - Penulis

Penampakan Rumah Kompos Kelompok Tani Desa Melung Kedungbanteng Banyumas

Penampakan Rumah Kompos Kelompok Tani Desa Melung Kedungbanteng Banyumas

Tribratatv.com – Banyumas : Unit Pengabdian Masyarakat (UPM) Fakultas Peternakan telah lolos pendanaan kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Kegiatan PPK Ormawa merupakan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill dan hard skill Ormawa dengan memberdayakan masyarakat desa.

Penampakan Rumah Kompos Kelompok Tani Desa Melung Kedungbanteng Banyumas

PPK Ormawa dinaungi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dengan tema sanggar tani muda. UPM Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman mengusung judul yaitu Rumah Kompos Kampung Tani- Ternak” dengan Tema “Wujudkan Peternakan Kambing Berbasis Zero Waste untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan Desa Melung Kabupaten Banyumas”.

Penjelasan Pembuatan Pupuk organik Berbahan baku Limbah Ternak dari Tim PPK Fapet Unsoed

Tujuan Kegiatan

Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah memanfaatkan sumberdaya alam berupa produksi kotoran ternak dan sumberdaya manusia untuk mendirikan dan mengembangkan kampung tani ternak di Desa Melung melalui pendirian rumah kompos, restrukturisasi generasi peternak dengan target penambahan 15 anggota baru kelompok peternak muda yang memiliki usia 15-35 tahun pada kelompok ternak yang sudah terbentuk,

Usulan Program

Program peningkatan Kapasitas tersebut diusulkan oleh 14 orang yang terdiri dari 11 orang Fakultas Peternakan, 2 orang Fakultas Pertanian, dan 1 orang Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan diketuai oleh Dyah Ayu Shintawati, dan anggotanya yaitu Jalalludin, Jefri Haryo Putra W., Hermenshah Putra D.AW.Z., Devin Bayu Rinaldi, Selviana, Farah Widya Gunawan, Yusuf Arva Nuur M., M. Dimas Pramudya, Kismo, Dwi Agustina, M. Faesal Fakih, Ivonne Restu Tria, Risma Aulia Rahma dan Dosen Pembimbing Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, MP. IPU.

Sosialisasi Sistem Tani-Ternak Zero waste kepada Masyarakat Desa Melung Oleh Tim PPK FAPET UNSOED

Tim yang dinahkodai oleh Dyah Ayu Shintawati ini mampu menciptakan gagasan dan inovasi yang spektakuler. Tim PPK Ormawa telah mengusung program kerja utama yaitu, pengolahan limbah, pertanian organik, dan pemasaran. Ketiga program tersebut memiliki output yang berbeda-beda. capaian dari Divisi Pengolahan Limbah yaitu yang pertama pembuatan kompos dengan rendemen 78,3%, pembuatan rumah kompos, pengemasan pupuk kompos dan trial pupuk kepada masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Pagelaran wayang kulit di acara bersih desa tambakasri yang ke 112

Divisi Pengolahan Limbah Organik 

Harapannya, dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi limbah di daerah Melung sehingga terciptanya konsep zero waste. Rumah kompos sebagai fasilitas yang disediakan oleh Tim PPK Ormawa UPM untuk pemuda Melung dalam proses pembuatan dan pengemasan pupuk kompos.

peserta Sedang packaging Pupuk Hasil olahan limbah ternak

Divisi Pertanian Organik

telah melaksanakan beberapa kegiatan meliputi, kelas pertanian organik, pelatihan pembuatan lahan, penyemaian, pemupukan, dan bercocok tanam. Divisi pertanian organik difasilitasi oleh desa berupa lahan untuk mengembangkan pertanian organik di Desa Melung. Dalam mengefektifitaskan fasilitas tersebut, Tim PPK Ormawa UPM FAPET UNSOED, telah berkoordinasi dengan petani setempat dalam menggerakan pertanian organik.

Adapun beberapa sayuran yang ditanam seperti cesim, tomat, terong, dan bayam sebagai bentuk untuk memotivasi Pemuda Melung dalam memaksimalkan peluang. Pertanian Organik menghasilkan output berupa sayuran organik yang nantinya menjadi ciri khas Desa Melung. Optimalisasi output tersebut, Tim PPK Ormawa telah bekerjasama dengan Al Barokah untuk mendapatkan marketplace. Harapannya Tim PPK Ormawa UPM dapat meningkatkan motivasi pemuda Melung dalam memaksimalkan tren pertanian organik.

Divisi Pemasaran 

Divisi Pemasaran telah melaksanakan kegiatan-kegiatan berupa kelas digital marketing, pembuatan iklan, dan pencarian mitra. Kegiatan-kegiatan tersebut harapannya dapat memotivasi pemuda Melung dalam melihat segmentasi pasar, target pasar, dan membangun jejaring kemitraan. Divisi Pemasaran juga mendapatkan dukungan dan respon positif dari perangkat desa dan pemuda Melung untuk mengoptimalkan sasaran dari pupuk kompos maupun hasil dari pertanian

Baca Juga :  Program #AR7 Sasar ke Kakek Penjual Es Keliling, Tangis Haru Pecah
Pelatihan Pemasaran Produk Pertanian dan peternakan Berbasis Digital oleh Ahli

Menurut Wiwi panggilan akrab dari Dwi Agustina selaku sekretaris Tim menyatakan bahwa Keberhasilan PPK Ormawa UPM diukur dengan adanya pre-test dan post-test. Setiap divisi menghasilkan output yang berbeda.

Rata-rata pada pelatihan Divisi Pengolahan Limbah mencatat peningkatan signifikan dengan nilai pre-test sebesar 46,25 menjadi 97,84 pada post-test, adapun Divisi Pertanian Organik juga menunjukkan peningkatan dengan rata-rata nilai pre-test sebesar 53,37 dan post-test sebesar 98,55. Namun, Divisi Pemasaran dinilai berdasarkan sejauh mana peserta memahami konsep digital marketing, seperti halnya online shop” terangnya.

Penyerahan Hasil olahan berupa pupuk organik kepada warga desa Melung

Ketiga divisi yang dibentuk oleh Tim PPK Ormawa harus dimaksimalkan melalui pembentukan struktur organisasi Tani Ternak Muda agar memudahkan monitoring. Struktur Tani Ternak Muda diketuai oleh Tutu dan dibantu oleh kepala bidang pengolahan limbah, pertanian organik dan pemasaran.

Proses Penyemaian Bibit pada media pertanian

Harapannya reorganisasi dibentuk untuk memandirikan pemuda Desa Melung dalam menjalankan program-program Tim PPK Ormawa UPM kedepannya.

Manfaat Program

Program ini memiliki tingkat manfaat yang cukup tinggi, khususnya bagi petani. pasalnya Pembuatan demplot pertanian organik dan pakan berkualitas, serta kerjasama dengan perusahaan penyerap pupuk kompos dan produk pertanian.

Proses Pembuatan Pupuk organik Berbahan baku Limbah Ternak

 

Rumah Kompos dapat menjadi sarana meningkatkan minat masyarakat dalam menerapkan teknologi peternakan berbasis zero waste, memanfaatkan potensi kotoran ternak kambing menjadi pupuk organik dalam mendukung transisi sistem pertanian organik, meningkatkan kemampuan soft skils, hard skils dan pengetahuan dasar teknologi peternakan melalui pembentukan organisasi kelompok peternak yang berbasis kelembagaan dan terstruktur, meningkatkan empati dan kepedulian masyarakat dalam dedikasinya terhadap kelestarian lingkungan hidup dan perubahan iklim di masa mendatang.

Follow WhatsApp Channel Tribratatv.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 67 kali dibaca

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

RAGAM

Truk Tronton Batu Bara Terguling Di Bypas Pandaan

RAGAM

Polda Lampung Terima Laporan Pesta Perceraian Viral di Medsos

RAGAM

“MIRIS”Siswi SMAN 1 Pebayuran dapat Bullying dari Oknum Guru Pengajar

RAGAM

Teka – Teki Mobil Daihatsu Xenia Di SPBU Matahari Kudus

RAGAM

Ketua LPA Deli Serdang Junaidi Malik, Apresiasi Polres Deli Serdang Atas Penangkapan Terduga Para Pelaku Pemerkosaan

RAGAM

50 Ribu Hak Pilih Kawal Paslon Budi – Novi

RAGAM

Seleksi Calon Kadus dibatalkan,Para Calon Kadus Merasa Tidak Puas Hasil Keputusan Kepala Desa Bandar Tengah

RAGAM

Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penggunaan Anggaran