Home / POLITIK / POLRI / RAGAM

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:13 WIB

Fenomena Serangan Terstruktur di Tubuh Bhayangkara, Pengamat: “Upaya Melemahkan Institusi Polri”

Suherman - Penulis

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas

Palembang, – Fenomena serangan terhadap Polri dalam beberapa waktu terakhir telah menimbulkan kekhawatiran dan memicu beragam analisis dari para pengamat keamanan.

Salah satu pandangan yang mengemuka adalah dugaan adanya upaya sistematis untuk mengkerdilkan institusi kepolisian.

Para pengamat menyoroti bahwa pola serangan yang terstruktur dan terarah mengindikasikan adanya kelompok atau pihak tertentu yang memiliki tujuan untuk melemahkan citra dan wibawa Polri di mata publik.

Serangan-serangan ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi, tetapi juga menciptakan rasa tidak aman di masyarakat.

Para pengamat berpendapat bahwa tujuan utama dari upaya pengkerdilan ini adalah untuk menciptakan ketidakstabilan dan kekacauan, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan politik atau ideologis tertentu.

Lebih lanjut, para pengamat juga menyoroti bahwa serangan terhadap Polri dapat berdampak negatif pada upaya penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan.

Jika institusi kepolisian dilemahkan, maka akan sulit untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mendukung upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta menolak segala bentuk upaya yang bertujuan untuk mengkerdilkan institusi kepolisian.

Para pengamat juga menyoroti beberapa poin penting terkait fenomena ini:

1. Pola serangan yang terorganisir: Serangan terhadap Polri tidak bersifat sporadis, melainkan menunjukkan pola yang terorganisir dengan target dan waktu yang terencana. Hal ini mengindikasikan adanya kelompok atau jaringan yang memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan serangan.

Baca Juga :  Palembang Aman dan Kondusif, Pembukaan Kongres PMII Ke XXI Berjalan Lancar

2. Penggunaan media sosial: Media sosial digunakan secara masif untuk menyebarkan propaganda dan disinformasi yang bertujuan untuk merusak citra Polri. Serangan siber dan kampanye hitam juga menjadi bagian dari upaya pengkerdilan ini.

3. Dampak pada kepercayaan publik: Serangan-serangan ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri, yang pada akhirnya dapat menghambat upaya penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan.

4. Perlunya respons yang komprehensif: Menghadapi fenomena ini, Polri perlu melakukan respons yang komprehensif, tidak hanya dalam bentuk penegakan hukum, tetapi juga melalui upaya peningkatan profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas.

Dengan demikian, fenomena serangan terhadap Polri merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas, dalam kutipannya dari media Berkeadilan, menyebutkan bahwa belakangan banyak pihak yang memberi perhatian kepada Polri baik dengan memberikan kritik atau bahkan ada yang memberikan pernyataan bukan ingin memperbaiki kinerja Polri tetapi ingin merusak kinerja dan institusi Polri.

“Saya yakin Polri akan menerima segala kritik dan saran yang diberikan untuk kepentingan melakukan pembenahan agar lebih baik dalam kinerja dan memperkuat institusi,” ungkap Fernando Emas, Sabtu (18/1/25) lalu.

Baca Juga :  Tinjau Pos PAM Nataru Polsek Talang Kelapa, Pj Bupati Banyuasin Berikan Bantuan Paket Sembako

Harus diakui, kata dia, belakangan memang beberapa tindakan oknum anggota Polri yang memberikan dampak negatif terhadap institusi Polri.

Namun, lanjut dia, ada pihak atau kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan situasi tersebut untuk menjalankan agenda terselubung dengan tujuan melemahkan atau merusak institusi Polri.

“Tentu tujuan mereka ingin mengganggu pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui institusi atau lembaga yang ada saat ini agar tidak berjalan dengan baik dan memberikan penilaian negatif di masyarakat,” ucapnya.

Kata dia, salah satu institusi yang dianggap penting agar pemerintahan Prabowo terganggu adalah Polri karena selama ini mampu menjaga dan mengendalikan situasi agar tetap aman, damai dan terkendali.

“Dengan secara terus menerus menyerang institusi Polri mereka berharap akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat dan mengganggu kinerja Polri dalam menjaga keamanan negara dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tambahnya.

Dirinya berharap Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akan mampu memperbaiki institusi dan pelayanan untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat dan kinerja baik untuk negara.

“Sehingga harapan pihak tertentu yang ingin mengganggu pemerintahan Presiden Prabowo dapat digagalkan,” jelasnya.

Penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mendukung upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Follow WhatsApp Channel Tribratatv.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Berita ini 363 kali dibaca

Share :

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

KRIMINAL

Buron 3 Tahun, Warga Tegal Binangun Plaju Diamankan Intel Polda Sumsel 

POLRI

Kapolda Cek TKP dan Langsung Bantu 2 Ton Beras Untuk Korban Kebakaran Pasar Mardika

POLRI

Setukpa Polri Peduli Percepat Penurunan Stunting di Sukabumi

KRIMINAL

Salah Satu Pelaku Pencurian di Kantor Desa Lubuk Karet, Diringkus Polsek Betung 

POLRI

Personel Satlantas Polresta Bandara Soetta Bantu Warga yang Ban Mobilnya Pecah

POLRI

Kapolsek Johar Baru Jakarta Pusat Turun Langsung Patroli Gabungan Cipkon, Antisipasi Guantibmas dan Tawuran Warga

KRIMINAL

Modus Licik, Cek Palsu Kuras Rp99 Juta dari Rekening Nasabah di Palembang 

POLRI

Debt Collector Memaki Polisi Akhirnya Ditangkap Polisi