Palembang, – Detasemen Khusus 88 Anti teror Polri kini bergeser dari pendekatan represif ke preventif. Alih-alih hanya fokus menangkap pelaku teror, Densus 88 gencar melakukan sosialisasi untuk mencegah tumbuhnya paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Inisiatif terbaru mereka adalah dengan bekerja sama dengan Subbid Penmas Bid Humas Polda Sumsel serta melakukan Sosialisasi di studio Radio Sonora Fm Palembang, Senin (12/08/24).
Narasumber dari Densus 88 menjelaskan bahaya paham-paham tersebut dan pentingnya peran keluarga dalam mencegah penyebarannya.
Menurut Briptu Reji, salah satu narasumber, “Intoleransi itu dimulai dari pikiran, radikalisme dari sikap, dan terorisme adalah tindakan nyata. Pencegahan harus dimulai dari keluarga.”
Densus 88 mengajak masyarakat untuk aktif berperan dalam mencegah terorisme dengan cara, Meningkatkan toleransi, Saling menghormati antar sesama, tanpa memandang agama atau latar belakang.
Kemudian, menguatkan empat pilar kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Selanjutnya, bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan NU.
Dengan sosialisasi ini, Densus 88 berharap masyarakat semakin sadar akan ancaman terorisme dan bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di Sumatera Selatan.
Kepala Perwakilan Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel)
Tinggalkan Balasan