Tribrata, Mimika – Puluhan anak-anak di Mimika korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kini bisa belajar dengan tenang. Selepas ancaman demi ancaman dari KKB, mereka mulai belajar baca dan tulis bahasa Indonesia, tanpa perlu takut lagi.
Mereka adalah anak-anak yang mengungsi bersama orang tuanya dari Intan Jaya. Diketahui daerah itu merupakan wilayah konflik KKB.
“Melalui program Polisi Pi Aja atau Si Ipar anak-anak itu sekarang lebih leluasa beraktivitas. Program tersebut merupakan kerja sama antara Yayasan Somatua dengan Kepolisian setempat dalam rangkaian Operasi Rasaka Cartenz 2023,” kata Pengajar Yayasan Somatua Yuliani Akagi dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Yuliani bersyukur, bahwa pihaknya dibantu anggota Kepolisian dapat mengajar anak-anak korban kekerasan KKB. Kegiatan ini berlangsung di Taman Bacaan Somatua, Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, Mimika.
Anak-anak itu, kata Yuliana, saat datang belum dapat baca dan tulis, bahkan bicara dalam bahasa Indonesia. Maka ketika datang kemudian diberikan literasi membaca, menulis, dan berhitung.
Saat sudah bisa baca, tulis, dan bicara bahasa Indonesia mereka akan menempuh pendidikan formal. Walaupun anak-anak itu dari segi usia seharusnya sudah masuk pendidikan SD.
“Usia mereka sudah jauh seperti 8 tahun, yang berarti seharusnya kelas 2 atau 3 SD. Namun karena belum ada kemampuan akhirnya mereka tetap mulai kelas 1,” kata Yuliana.
Di sisi lain, untuk membangkitkan semangat belajar anak-anak, pengajar juga mengajak mereka bernyanyi, bermain, dan menonton film. Terutama pada hari tertentu seperti Sabtu.
“Kami turut membawa makanan sehat, salah satunya kacang hijau. Pokoknya Sabtu harus dijadikan hari memotivasi mereka untuk terus belajar,” ujar Yuliana.
Sementara itu Kasat Binmas Polres Mimika Iptu Paulus Rande Ratu mengatakan, ada 40 anak-anak ikut belajar di taman baca tersebut. Sedangkan 70 persen dari mereka sudah mengikuti sekolah formal.
Diungkapkan, program Si Ipar juga melakukan kegiatan dari pintu ke pintu. Anggota Kepolisian mendatangi rumah-rumah untuk mengajar anak-anak yang belum bisa baca dan tulis.
“Program ini baik untuk menjadi semangat anak-anak bisa bertemu bapak Polisi dan ibu guru, tidak ada ketakutan lagi. Sekarang mereka sangat akrab dengan Polisi,” kata Iptu Paulus.
Karyamu Adalah Sejarahmu (pusat)
Tinggalkan Balasan